Selasa, 02 Juni 2009

FanFiction

xxx Roy xxx

Musim panas. Siang hari. Matahari tepat berada di atas ubun-ubun, bagi mereka yang sedang berada di luar gedung.

Lebih spesifiknya, rentang waktu antara pukul sebelas sampai satu siang.

Di salah satu ruang kerja dalam markas militer East City, waktu yang baru saja dijabarkan di atas adalah waktu dimana…

…Kipas angin tiba-tiba saja korslet (11.15)…

…Daun jendela macet ketika baru setengah dibuka (11.18)…

…Angin sejuk tidak kunjung menyapa; sekalinya angin datang, semua kertas dokumen di atas meja berterbangan bagaikan daun pohon momiji di musim gugur (11.48)…

…Persediaan es batu dan minuman dingin di kafetaria habis secara masal (12.06)…

…Keringat membasahi sekujur tubuh hingga baju menjadi lengket dan menggenangi meja (12.15)…

…Kata-kata cabul dan kutukan yang tidak senonoh saling bersahutan dari mulut para personil (12.32—hmm… sebenarnya sudah berlangsung semenjak tadi, namun untuk menjaga keakuratan kronologi dan estetika cerita, ditambah fakta kalau intensitas pengucapan sumpah serapah yang penuh warna itu memuncak pada pukul 12.32, maka waktu itulah yang dicantumkan)…

…Konsentrasi terpecah antara hasrat ingin kabur lalu menceburkan diri ke kolam renang umum terdekat lalu sepulangnya ditembak oleh salah seorang letnan karena tidak menyelesaikan pekerjaan, dengan hasrat ingin membuka baju tepat saat itu juga (12.43) …

…Seorang kolonel dengan pulasnya tertidur di atas meja kerja, tanpa seorang pun subordinatnya yang berniat untuk membangunkan (12.53—err… ini sebenarnya juga sudah berlangsung semenjak waktu yang sudah tidak bisa dilacak lagi, tapi menit itu adalah saat dimana sang kolonel mengeluarkan dengkuran yang sangat keras, nyaris membuat seluruh subordinatnya ingin melakukan pembunuhan diam-diam karena terkejut dan kesal)…

…Prioritas utama dalam hidup mereka bukan lagi menjalani kehidupan militer yang berdisiplin tinggi, melainkan untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya lalu lari telanjang di dalam kamar mandi ditemani air pancuran yang sejuk (12.54)…

---

Sungguh, saat itu merupakan siang hari terberat yang pernah para personil militer jalani. Dan mungkin, suhu kantor yang lebih cocok sebagai suhu di sauna itu telah membuat kerusakan fungsi jalan pikir manusia normal, seperti yang terjadi pada Letnan Havoc misalnya, yang mengalami halusinasi karena menyangka kepala Letnan Breda adalah sebuah kue manju raksasa (12.57).

---

Dan sesuatu yang amat dahsyat, absurd, supersensasional, bahkan lebih menyejukkan daripada segala tipe imajinasi bermain dengan air, terjadi kemudian.

---

Riza! Sudah kubilang, namai anak perempuan kita Charlotte!”

---

Kolonel mengigau (12.58).

---

Para subordinat mematung dalam segala bentuk posisi bekerja mereka, mulut menganga, dan pena berjatuhan. Suara detik jam dinding terdengar begitu jelas (12.59).

---

Letnan Hawkeye melepas kunci pengaman pistolnya (13.00).

---

Ada apa dengan anda, Letnan Hawkeye?”

DOR!

Aih! Itu berbahaya!”

DOR!

Letnan, sumpah! Saya tidak mengerti!”

DOR!

---

Nyaris seluruh personil di markas militer East City berkerumun di setiap sisi jendela yang menghadap taman barat, melupakan teriknya siang, karena di luar sana ada adegan kejar-mengejar penembakan satu arah yang paling spektakuler abad itu antara seorang letnan dengan kolonelnya.

Oh, dan itu terjadi pukul satu lewat lima menit…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
Orang yang iseng seisengannya orang *kuharap anda mengerti, karena saya tidak

Pengikut